detail
Browsing Category
Australopithecus boisei mempunyai ciri fisik yang hampir sama dengan Australopithecus robustus dengan tinggi badan sekitar 140 cm pada jenis laki-laki dan sekitar 130 cm pada jenis perempuan. Sebaran temuan Australopithecus boisei berada di Afrika bagian timur, sementara Australopithecus robustus mendiami kawasan Afrika sebelah barat. Dapat dipastikan bahwa Australopithecus boisei dan Australopithecus robustus bukanlah spesies...
Australopithecus robustus mempunyai postur tubuh tinggi, kekar, dan berat. Tengkoraknya memperlihatkan ciri pengunyah makanan yang kuat dengan perbedaan ukuran yang mencolok pada gigi prageraham dan geraham dibandingkan gigi taring dan gigi seri. Ciri yang menonjol dari Australopithecus robustus ini adalah adanya gigi yang memanjang pada atap tengkorak yang...
Temuan tengkorak dari Taung memperlihatkan satu individu yang memiliki susunan gigi geligi yang mengarah pada manusia dengan taring yang tereduksi dan sejajar dengan gigi-gigi yang lain. Susunan gigi ini menyerupai susunan gigi Australopithecus afarensis. Volume tengkorak sekitar 550 cc dengan foramen magnum atau lubang leher didasar tengkorak...
Australopithecus afarensis memiliki kapasitas tengkorak skitar 425 cc dengan muka relatif besar dan menjorok ke depan. Lehernya kuat dengan perkembangan otot yang nyata serta rahang dengan tipe kekar. Proporsi tangan lebih panjang daripada panjang kaki, dengan tulang pinggul dan tulang paha yang menunjukkan indikasi telah...
Dalam evolusi manusia, bagian yang paling banyak mengalami perubahan adalah bagian kepala manusia. Hal ini disebabkan oleh perkembangan otak yang sangat dinamis dibandingkan dengan bagian tubuh lainnya. Bertambahnya volume otak merupakan suatu mekanisme yang tidak pernah berbalik (irreversible) sehingga akan dapat dilihat kronologi perubahan tengkorak. Selain berpengaruh pada...
Temuan manusia Gilimanuk meliputi lebih dari 100 individu. Meskipun ciri Australomelanesid masih terlihat, namun ciri Mongoloid mulai banyak menampakkan diri pada bagian wajah dan gigi. Dalam himpunan rangka manusia ini terdapat rangka usia anak dan rangka dewasa. Penyakit seperti penyakit gigi dan tulang meninggalkan bekas...
Temuan dari Wadjak, Tulungagung, merupakan temuan manusia modern pertama di Indonesia. Dari dua individu berupa tengkorak, fragmen rahang bawah, dan beberapa ruas tulang leher (W1) serta tengkorak, rahang atas-bawah, serta tulang paha dan tulang kering (W2) diketahui bahwa Homo sapiens Wajakensis ini mempunyai volume otak sekitar 1.630...
Sisa-sisa manusia Cro-Magnon ditemukan di Eyzies-de-Tayac, Dordogne, Perancis Selatan dengan sisa kepurbaan sekitar 40.000 tahun. Aspek Cro-Magnon terkesan sangat modern. Tengkoraknya tinggi dengan atapnya membundar, tonjolan tulang kening telah hilang, dahinya vertical, dan volume otak mencapai 1.400 cc. bentuk muka datar tanpa ada penonjolan pada bagian mulut, karena...
Kapasitas tengkorak Homo neanderthalensis sekitar 400-1.500 cc, bahkan untuk spesimen La Ferrassie dan Amud, volume otaknya mencapai 1.700 cc, jauh berada di atas Homo erectus, bahkan Homo sapiens. Berbeda dengan perbandingan ukuran tengkorak, morfologinya masih mempertahankan arkaik Homo erectus, antara lain terlihat dari tengkorak yang memanjang ke belakang, tulang kening yang...