×
Blog Image
09 October 2025 No Comments 49 2 min read

Buku Sebagai Cara Mengenalkan Anak Dengan Sangiran

Buku menjadi salah satu sumber pengetahuan yang sangat penting, menjadi sebuah penyampaian pikiran penulis pada pembacanya. Melalui buku terbitan Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran (BPSMP) Sangiran, menjadi salah satu saluran menyampaian berbagai informasi pada masyarakat. Buku terbitan BPSMP Sangiran dibagikan secara cuma-cuma bagi masyarakat yang memerlukan.

Pada kunjungan SDN 2 Selokaton pada hari Rabu, 24 September 2025, buku menjadi salah satu informasi berharga yang disampaikan pada rombongan. Rombongan berkunjung ke Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan berjumlah 170 orang yang bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan dan wawasan sebagai sarana pengenalan museum pada para siswa. Kunjungan ini diharapkan dapat, “Melengkapi pengetahuan dan informasi mengenai Sangiran dan masa prasejarah”, jelas Muhhamad Arif Abidin selaku Kepala Sekolah SDN 2 Selokaton dalam keterangannya.

Melalui museum dan koleksinya, siswa mendapat pengalaman baru, memperkenalkan siswa dengan kebesaran masa lalu, dan juga menambah pengetahuan mereka. Setelah mendapat materi melalui museum serta koleksinya, rombongan menyaksikan pemutaran film tentang Sangiran yang bertemakan Balung Buto. Balung Buto merupakan penyebutan fosil oleh masyarakat pada masa lalu dan menjadi cerita rakyat yang diwariskna dari generasi ke generasi tapi saat ini sudah terkikis oleh waktu.

Selain itu, rombongan SDN 2 Selokaton diberikan sejumlah buku yang berjudul, “Mengenalkan Situs Manusia Purba Sangiran” dan juga seri Katalog Museum Manusia Purba Sangiran. Buku ini merupakan sebuah cara untuk mengenalkan Sangiran pada generasi milenial khususnya. Buku ini bercerita tentang kehidupan masa lalu di Sangiran dengan bahasa yang singkat dan mudah dipahami.

“Terima kasih atas bukunya, semoga bermanfaat bagi kami” seru salah seorang guru perwakilan SDN 2 Selokaton. 

Sebuah buku yang dapat menjelaskan tentang Situs Sangiran secara mudah dengan bahasa sederhana. Hal ini bertujuan guna memberi informasi bagi anak usia dini hingga sekolah dasar. Menjadi cara sederhana untuk mengenalkan anak pada Sangiran dan berbagai keistimewaannya. Terobosan ini menjadi sebuah kemajuan untuk mampu mendekatkan generasi penerus bangsa, mendapat informasi dari sebuah buku dengan bahasa sederhana. (Wiwit Hermanto)