×
Blog Image
07 November 2025 No Comments 37 2 min read

Buku Sebagai Cara Mengenalkan Sangiran Bagi Siswa

Buku menjadi salah satu sumber pengetahuan yang sangat penting, menjadi sebuah penyampaian pikiran penulis pada pembacanya. Melalui buku terbitan Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran (BPSMP) Sangiran, menjadi salah satu saluran menyampaian berbagai informasi pada masyarakat. Buku terbitan BPSMP Sangiran dibagikan secara cuma-cuma bagi masyarakat yang memerlukan.
Pada kunjungan SMA Muhammadiyah Imogiri pada hari Kamis, 6 November 2025, buku menjadi salah satu informasi berharga yang disampaikan pada rombongan. Rombongan berkunjung ke Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan untuk mendapatkan pengetahuan dan wawasan sebagai sarana pengenalan museum pada para siswa. “Terima kasih atas sambutan pihak Museum Manusia Purba Sangiran yang telah menerima kami disini. Kami berharap mendapat informasi dan pengetahuan tambahan bagi siswa kami di museum”, jelas Erfan Prasetyo yang merupakan Guru Mata Pelajaran Sejarah.
Pengenalan museum pada para siswa yang dilaksanakan dengan kunjungan SMA Muhammadiyah Imogiri di Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan diperuntukkan bagi siswa kelas X. Rombongan berjumlah 33 orang yang terdiri dari 30 siswa dan 3 orang guru pendamping. Melalui museum dan koleksinya, siswa mendapat pengalaman baru, memperkenalkan siswa dengan kebesaran masa lalu, dan juga menambah pengetahuan mereka.
Setelah mendapat materi melalui museum serta koleksinya, rombongan menyaksikan pemutaran film tentang Sangiran, SMA Muhammadiyah Imogiri diberikan sejumlah koleksi buku yang yang diperuntukkan untuk melengkapi koleksi perpustakaan sekolah. Koleksi buku yang diberikan dirasakan tepat untuk siswa usia SMA, menjelaskan kehidupan masa prasejarah sesuai dengan Pelajaran disekolah.
“Materi prasejarah ada di kelas X dan sudah saya ajarkan, sehingga di museum saya berharap siswa dapat memperdalam materi pelajaran disekolah”, ucap Erfan
Melalui pembelajaran di museum, siswa diharap mengenal dari dekat materi yang mereka pelajarai dikelas. Mampu mengenal masa prasejarah dan kehidupan yang ada jaman itu, menyaksikan langsung apa yang mereka pelajari. Melalui buku yang disampaikan, diharap mampu mengenalkan Sangiran sebagai situs prasejarah yang memberikan sumbangan 50% temuan manusia purba berjenis Homo erectus dunia.
“Terima kasih atas pengetahuannya, semoga menjadi amalan bagi kita, dan bermanfaat bagi siswa”, pungkas Erfan.
Koleksi buku yang diberikan menjadi cara sederhana untuk mengenalkan siswa pada Sangiran dan berbagai keistimewaannya. Terobosan ini menjadi sebuah kemajuan untuk mampu mendekatkan generasi penerus bangsa, mendapat informasi dari sebuah buku dengan bahasa sederhana. (Wiwit Hermanto)
0 Comments