×
Blog Image
09 October 2025 No Comments 37 2 min read

Kunjungan Edukatif SDN 03 Jetis ke Sangiran

Metode pembelajaran yang inovatif dan interaktif menjadi semakin penting untuk menarik minat serta memaksimalkan potensi belajar siswa. Salah satu cara efektif untuk mencapai tujuan tersebut adalah melalui kunjungan edukatif ke lokasi-lokasi bersejarah dan berbudaya. Hal ini sangat disadari oleh Sekolah Dasar Negeri 03 Jetis sehingga memutuskan mengunjungi Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan pada hari Rabu, 24 September 2025.

Rombongan sejumlah 215 peserta dengan 137 siswa, 69 orang pendamping dan 9 orang guru sebagai bagian dari program pendidikan yang holistik dan menyeluruh bagi siswa sekolah dasar. Dalam keterangannya, Setiyawati, selaku Kepala Sekolah SDN 03 Jetis mengungkapkan tujuan kunjungan ini adalah untuk, “Pengayaan pengetahuan, pengalaman belajar interaktif, pengembangan kemampuan berpikir kritis, meningkatkan rasa ingin tahu, dan memupuk rasa apresiasi terhadap warisan budaya”.

Pengetahuan tambahan didapat siswa SDN 03 Jetis dengan menyaksikan pemutaran film berjudul “Balung Buto”. Film yang berjudul “Balung Buto” menyampaikan sebuah kisah masa lalu yang diceritakan kembali guna mengingatkan bahwa selain memberi bukti ilmiah tentang kejayaan Homo erectus, Situs Sangiran memiliki kisah rakyat yang diturunkan dari generasi ke generasi.

Film ini memberi pengajaran bagi generasi penerus, seorang anak yang awalnya tidak mengetahui Sangiran, diperkenalkan melalui fosil-fosil yang ada di museum dan diceritakan kisah masa lalu tentang Balung Buto. Cerita tentang perang antara kebaikan yang diwakili oleh Raden Bandung melawan angkara murka yang terwakili dari Raja Raksasa, Tegopati. Perang yang akhirnya dimenangi Raden Bandung, kemenangan bagi kebenaran yang merupakan hasil kerja keras. Terjadi proses kerja keras yang dilakukan Raden Bandung agar dapat menang dan mengalahkan Tegopati.

Setelah pemutaran film berakhir, para siswa diminta pendapatnya tentang museum serta koleksi dan film yang telah diputar. Berbagai pendapat dilontarkan oleh para siswa yang merupakan siswa kelas I-VI. Untuk mengawali dialog, siswa ditanya apa saja yang mereka saksikan di museum yang kemudian dijawab dengan berbagai pendapat mereka.

“Fosil”

“Banteng”

“Gajah”

“Buaya”

“Tengkorak”

“Manusia Purba”

Pendapat tersebut menjadi bukti bahwa pembelajaran luar kelas, belajar langsung dengan melibatkan pengalaman dilapangan lebih memudahkan siswa untuk paham materi pembelajaran. Sebuah bukti generasi penerus yang mendapat pengalaman langsung melalui museum. Museum yang bukan hanya menyajikan kisah masa lalu tetapi juga memberi edukasi sesuai dengan tema museum. (Wiwit Hermanto)