×
Blog Image
06 August 2025 No Comments 44 2 min read

Menelusuri Jejak Manusia Purba: Field Trip Mahasiswa Universitas Galuh Program Studi Pendidikan Sejarah

Kunjungan lapangan (field trip) mahasiswa merupakan salah satu metode pembelajaran di luar kelas yang bertujuan memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa dalam memahami materi perkuliahan secara kontekstual. Kegiatan ini membantu mahasiswa untuk memahami dan terlibat langsung dengan kegiatan yang relevan dengan jurusan ataupun mata kuliah mereka. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan agar mahasiswa mengetahui bagaimana realita di lapangan, sehingga mahasiswa tidak hanya mendapatkan teori saja akan tetapi juga mengerti bagaimana kondisi yang ada di lapangan

Pada hari Selasa, 5 Agustus 2025, sebanyak 50 peserta yang terdiri dari mahasiswa serta dosen pembimbing program studi Pendidikan Sejarah dari Universitas Galuh, Ciamis, melakukan kunjungan di Museum Sangiran Klaster Krikilan dalam rangka melakukan pembelajaran lapangan. Kunjungan ini, bertujuan untuk memperkuat wawasan mahasiswa tentang evolusi manusia purba serta pentingnya pelestarian warisan budaya. Selama kunjungan berlangsung, rombongan mahasiswa diajak untuk tur museum dan berkunjung ke ruang pameran dan mendapatkan penjelasan mengenai pengetahuan yang disajikan melalui koleksi.

Terdapat tiga ruang pameran di Museum Sangiran Klaster Krikilan, yaitu Ruang Pamer 1: Kekayaan Situs Sangiran, Ruang Pamer 2: Langkah-Langkah Kemanusiaan, dan Ruang Pamer 3: Masa Keemasan Homo erectus 500.000 tahun yang lalu. Selain tur keliling museum, rombongan diajak untuk menyaksikan sebuah film dokumenter tentang Balung Buto. Film ini berisikan wawancara dengan para ahli dan masyarakat lokal yang menjelaskan bagaimana pemahaman mereka tentang Balung Buto baik sebagai objek sejarah maupun sebagai cerita lisan yang diwariskan secara turun-temurun.

Setelah film berakhir, mahasiswa diajak untuk melakukan praktek langsung kegiatan konservasi dan analisis fosil. Dalam hal ini, mahasiswa dibagi menjadi dua kelompok di mana satu kelompok mempraktekkan kegiatan konservasi dan kelompok lainnya melakukan kegiatan analisis fosil. Kegiatan ini bertujuan agar mahasiswa dapat merasakan secara langsung bagaimana proses konservasi dan analisis fosil di lapangan serta memberikan pengalaman kepada mahasiswa.

“Kesan pertama saya pas sampai di Museum Sangiran sangat wow, ya. Karena saya juga baru tau Sangiran waktu saya masuk prodi sejarah dan setelah saya masuk sejarah, ternyata banyak hal yang ditemukan di Indoneisa termasuk Sangiran yang katanya tuh Museum terbesar se Asia Tenggara”, jelas Santi Rahmawati, mahasiswa Prodi Pendidikan Sejarah, Universitas Galuh.

Kunjungan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran mahasiswa akan pentingnya menjaga dan melestarikan warisan budaya serta memperkuat pemahaman mahasiswa tentang sejarah manusia purba. Selain itu, kunjungan ini juga diharapkan dapat memperkuat semangat mahasiswa calon pendidik untuk mengajarkan sejarah kepada generasi-generasi berikutnya. (Anisa Nuraini)

0 Comments