Museum Manusia Purba Sangiran
Klaster Krikilan memberikan kesempatan bagi pengunjung, khususnya siswa sekolah
untuk berwisata dengan penuh edukasi. Hal ini dirasakan siswa SD Kristen
Manahan yang memilih melakukan kegiatan di museum. Kegiatan ini
bertujuan untuk mengenalkan anak pada museum yang dapat mendekatkan mereka
dengan pengetahuan.
Pada kunjungan SD Kristen Manahan
pada hari Rabu, 5 november 2025, buku menjadi salah satu informasi berharga
yang disampaikan pada rombongan. Rombongan berkunjung ke Museum Manusia Purba
Sangiran Klaster
Krikilan berjumlah 139 orang yang bertujuan untuk mendapatkan
pengetahuan dan wawasan sebagai sarana pengenalan museum pada para siswa.
Kunjungan ini diharapkan dapat mengenalkan informasi mengenai Sangiran pada
siswa SD Kristen Manahan.
Melalui museum dan koleksinya,
siswa mendapat pengalaman baru, memperkenalkan siswa dengan kebesaran masa
lalu, dan juga menambah pengetahuan mereka. Setelah mendapat materi melalui
museum serta koleksinya, rombongan menyaksikan pemutaran film tentang Sangiran
yang berjudul “Sangiran untuk Dunia” dan “Balung Buto”. Film yang berjudul
“Sangiran untuk Dunia” mengisahkan tentang Situs dan Museum Sangiran. Situs
Sangiran diakui sebagai salah satu warisan budaya dunia oleh Unesco karena
mampu memberikan sumbangsih akan penjelasan terkait misteri kehidupan manusia
purba sejak 1,5 juta tahun yang lalu. Keistimewaan Situs Sangiran sehingga
diakui dunia, manusia purba jenis Homo erectus dan berhasil
menciptakan budaya, lapisan-lapisan dan hewan-hewan purba.
Film Balung Buto berceritakan
kisah rakyat yang mempercayai bahwa dahulu pernah tejadi perang antara kebaikan
yang diwakili oleh Raden Bandung melawan angkara murka yang terwakili dari Raja
Raksasa, Tegopati. Perang yang akhirnya dimenangi Raden Bandung, kemenangan
bagi kebenaran yang merupakan hasil kerja keras. Terjadi proses kerja keras
yang dilakukan Raden Bandung agar dapat menang dan mengalahkan Tegopati.
“Terima kasih atas pelayanan yang
diberikan pada kami, semoga bermanfaat bagi siswa” seru salah seorang guru
perwakilan SD Kristen Manahan.
Kedua film yang diputarkan
menjadi sebuah pengingat sekaligus pengenal bagi siswa pada Sangiran. Tempat mereka
mendapatkan ilmu dan pengetahuan tentang kejayaan masa lalu (Wiwit Hermanto)
0 Comments