Abstrak
Banyak informasi yang dapat diperoleh dari kegiatan penyelamatan temuan fosil di lapangan. Hal ini dapat disaksikan pada kegiatan penyelamatan temuan fosil pelvis Proboscidae (tulang panggul gajah purba) di Desa Bukuran, salah satu lokasi di Situs Manusia Purba Sangiran. Penggalian dilakukan untuk menyelamatkan fosil termasuk pencatatan data dan konservasi di lapangan. Dalam kegiatan ini juga dilakukan analisis anatomi dan taksonomi temuan. Penyelamatan temuan arkeologi ini sangat penting dalam konservasi cagar budaya di Situs Sangiran. Informasi yang diperoleh di lapangan dapat digunakan untuk merekonstruksi lingkungan dan sejarah budaya manusia pada Kala Pleistosen Tengah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh pengetahuan secara arkeologis dan paleontologis pada fosil fauna yang ditemuan di Bukuran, Situs Sangiran. Metode yang digunakan adalah penggalian arkeologis dan pengukuran fosil yang ditemukan. Fosil yang ditemukan adalah panggul gajah betina. Stratigrafi lapisan tanah di lokasi termasuk dalam anggota litologi Formasi Kabuh Bawah. Konservasi dilakukan dengan membungkus fosil menggunakan polyurethane untuk menghindari kerusakan terutama pada saat mengamankan fosil dari lapangan ke museum
Kata kunci: penyelamatan temuan, pelvis, Stegodon, Bukuran, Kabuh Tengah-Bawah
Abstract
Pelvic of Proboscidae fossil discovery in Bukuran need an archaeological rescue. An excavation then conducted to rescue the finding including data recording and field restoration. It followed by analyzing the anatomy and taxonomy of the finding. This archaeological rescue is very important in cultural heritage conservation in Sangiran Site. Information of the finding is the value in reconstructing the environment and human culture history during The Middle Pleistocene. The aims of the study are understand the archaeological and paleontological of faunal fossil finding in Bukuran, Sangiran Site. Methods of this study are excavating the finding and measuring the pelvic bone. The finding was a pelvic girdle of female elephant. The stratigraphy was Lower Kabuh formation. Conservation step was covering the finding using polyurethane to avoid the fossil damage when it moved from the field to the museum.
Keyword : archeological rescue, pelvic girdle, Stegodon, Bukuran, Lower Kabuh Formation
(Marlia Y. R. | Febri Wijanarko | Pipit Puji L. | Rindi Gita W. | Yudha Herprima I. B.)
Selengkapnya, silahkan klik