×
Blog Image
08 May 2025 No Comments 56 2 min read

Meningkatkan Pengetahuan Santri di Museum

Pembelajaran tidak hanya dilakukan didalam kelas saja tetapi juga dapat dilakukan diluar kelas dengan fasilitasi dari sekolah. Metode ini dikenal dengan nama Outing class atau pembelajaran luar kelas yang bertujuan untuk menggali pengalaman baru di luar lingkungan sekolah. Siswa diberikan kesempatan untuk menjelajahi dunia di luar dinding-dinding kelas. Kegiatan ini juga membuat siswa terlibat dalam kegiatan yang relevan dengan mata pelajaran. Kegiatan Outing class sangat penting agar siswa mengetahui kondisi dilapangan serta memberikan pengetahuan dan wawasan.    
Metode pembelajaran luar kelas ini digunakan oleh Madrasah Aliyah Muhammadiyah (MAM) Kudus mengadakan kegiatan Outing Class ke Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan pada Selasa, 7 Mei 2025. Kegiatan ini merupakan salah satu program tahunan MAM Kudus untuk meningkatkan pengetahuan santri tentang pelajaran sejarah pada materi manusia purba. Sebanyak 55 santri dengan didampingi oleh 4 guru pendamping melakukan rangkaian kunjungan ke Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan.    
Kunjungan rombongan MAM Kudus ini menjadi sebuah wahana memberikan pemahaman tentang bagaimana manusia purba jenis Homo erectus hidup di Situs Sangiran. Situs ini menjadi situs yang memiliki nilai penting bagi pembelajaran kehidupan purba dan memberikan kontribus terhadap ilmu penegtahuan. Situs Sangiran memberi kontribusi terhadap penelitian tentang Homo erectus, terdapat 50 % temuan Homo erectus dunia ditemukan di situs ini.   
Bukti-bukti itu dipaparkan melalui ruang pamer yang dapat disaksikan, selain itu juga, rombongan diajak diskusi dan menyaksikan film tentang Sangiran. Melalui ruang pamer, diskusi dan menyaksikan film tentang Sangiran, diharap dapat memberikan materi tentang nilai penting Situs Sangiran. Beberapa perwakilan santri diberikan kesempatan untuk mengunjungi laboratorium dan storage.  
“Terima kasih atas sambutan, materi, dan fasilitasi yang diberikan, anak-anak senang mendapat materi dilapangan langsung”, ungkap Abdillah Faiz, salah satu guru MAM Kudus.    
Perwakilan rombongan MAM Kudus dalam sambutannya mengungkapkan pentingnya mempelajari kehidupan manusia purba secara langsung, santri diajak membuktikan teori yang mereka dapat di kelas. Dengan semakin seringnya kegiatan seperti ini, maka diharapkan semakin luasnya penyebaran informasi Situs Sangiran juga meningkatkan karakter generasi muda untuk cinta tanah air. (Wiwit Hermanto)
0 Comments