Museum Manusia
Purba Sangiran Klaster Krikilan memberikan kesempatan pengunjung merasakan
sensasi yang tidak akan di dapat di tempat lain. Sensasi untuk merasakan
seperti apa fosil itu dengan menyentuhnya secara langsung. Pengunjung diijinkan
menyentuh agar dapat merasakan dan membuktikan bagaimana fosil itu
sesungguhnya.
Kejayaan gajah
purba tersebut disajikan melalui display “Sentuh Aku” di ruang pamer 2 Museum
Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan. Fosil yang boleh di sentuh itu
berupa fosil gajah
purba yang terdiri dari rahang atas, paha kiri dan kanan, serta
gading gajah purba. Dengan menyentuhnya, diharap dapat menambah pengalaman
pengunjung akan seberapa keras fosil itu, teksturnya seperti apa dan juga
mengajak pengunjung ke kehidupan gajah purba sekitar 700.000-300.000 tahun yang
lalu.
Salah satu
rombongan yang merasakan sensasi ini adalah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Demak. Kunjungan rombongan ini bertujuan untuk, “Melengkapi
pengetahuan dan informasi mengenai Sangiran dan masa prasejarah”, ungkap Haris
Wahyudi Ridwan selaku Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Demak.
Kunjungan ini
dilakukan pada hari Rabu, 8 Oktober 2025 dengan 50 orang yang terdiri dari
pegawai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Demak dan juga siswa anggota
Saka Widya Budaya Bakti. “Kami kemari untuk mendapat informasi prasejarah, kami
berjumlah 50 orang, selain pegawai bidang Pendidikan dan kebudayaan, kami
mengajak adik-adik dari Saka Widya Budaya Bakti”, jelas Ridwan selaku
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Demak.
Rombongan
diajak merasakan sensasi menyentuh fosil gajah purba yang ada di display “Sentuh
Aku” yang ada diruang pamer 2 Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan.
Sebagian mengungkapkan rasanya menyentuh masa lalu dan membayangkan saat gajah
purba berjaya:
“Keras”
“Seperti kayu”
“Ada retaknya”
“Ada patahnya”
Demikian
komentar mereka sesaat setelah menyentuh fosil gajah purba di display “Sentuh
Aku”. Ada yang merasa geli dan merasa khawatir untuk menyentuh, setelah melihat
rekannya, kemudian memberanikan diri menyentuh dan merasakan sendiri sensasinya
yang kemudian bertanya,
Sebuah cerita
tentang sensasi yang dirasakan saat mengunjungi Museum Manusia Purba Sangiran
Klaster Krikilan. Kehadiran fragmen-fragmen fosil gajah purba itu membawa
pengunjung kembali ke masa kejayaan mereka. Menunjukkan gajah sebagai hewan
perkasa pada jamannya dan semoga kisah ini membawa inspirasi bagi rombongan
untuk mengetahui sebuah kisah dari masa lalu yang terjadi di Sangiran. (Wiwit
Hermanto)