Outdoor Learning SMAN 3 Bantul Ke Sangiran
Buku menjadi salah satu sumber pengetahuan yang sangat penting, menjadi sebuah penyampaian pikiran penulis pada pembacanya. Melalui buku terbitan Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran (BPSMP) Sangiran, menjadi salah satu saluran menyampaian berbagai informasi pada masyarakat. Buku terbitan BPSMP Sangiran dibagikan secara cuma-cuma bagi masyarakat yang memerlukan.
Pada kunjungan SMAN 3 Bantul, Yogyakarta pada hari Kamis, 11 September 2025, buku menjadi salah satu informasi berharga yang disampaikan pada rombongan. Rombongan berkunjung ke Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan untuk mendapatkan pengetahuan dan wawasan sebagai sarana pengenalan museum pada para siswa. Kunjungan ini merupakan bagian dari program “Outdoor Learning Kunjung Museum ke Museum Manusia Purba Sangiran”, ujar Agung Istianto selaku Kepala Sekolah SMAN 3 Bantul, Yogyakarta.
Outdoor Learning merupakan sebuah metode pembelajaran yang menitikberatkan pemanfaatan lingkungan alam atau luar ruangan sebagai sumber dan media utama untuk belajar. Tujuan program ini agar siswa dapat berinteraksi langsung dengan objek pembelajaran, memperoleh pengalaman nyata, dan lebih antusias untuk belajar. Metode ini efektif meningkatkan motivasi, keterampilan sosial, dan pemahaman konsep siswa melalui pengalaman langsung di luar kelas.
Pengenalan museum pada para siswa yang dilaksanakan dengan kunjungan SMAN 3 Bantul, Yogyakarta di Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan diperuntukkan bagi siswa kelas XI. Rombongan berjumlah 216 orang siswa dan 18 guru pendamping. Melalui museum dan koleksinya, siswa mendapat pengalaman baru, memperkenalkan siswa dengan kebesaran masa lalu, dan juga menambah pengetahuan mereka.
Setelah mendapat materi melalui museum serta koleksinya, rombongan menyaksikan pemutaran film tentang Sangiran, SMAN 3 Bantul, Yogyakarta diberikan sejumlah buku yang diterbitkan Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran. Buku ini merupakan sebuah cara untuk mengenalkan Sangiran pada siswa, yang bercerita tentang kehidupan masa lalu di Sangiran dan museum-museum yang ada di Sangiran dengan bahasa yang singkat dan mudah dipahami.
Buku ini menjelaskan berbagai peristiwa kehidupan masa lalu di Sangiran serta museum yang menjelaskannya dengan memberikan gambaran yang sederhana tapi mampu mengena. “Terima kasih atas bukunya” seru Yasin, selaku perwakilan SMAN 3 Bantul, Yogyakarta.
Buku yang dapat menjelaskan tentang Situs dan Museum Sangiran secara mudah dengan bahasa sederhana yang bertujuan untuk memberi informasi bagi siswa. Menjadi cara sederhana untuk mengenalkan anak pada Sangiran dan berbagai keistimewaannya. Terobosan ini menjadi sebuah kemajuan untuk mampu mendekatkan generasi penerus bangsa, mendapat informasi dari sebuah buku dengan bahasa sederhana. Outdoor Learning dengan berkunjung ke museum untuk pendapatkan pengetahuan serta pengalaman berharga menjadikan siswa belajar sambil menikmati suasana luar kelas. Selain itu, buku menjadi sebuah pengetahuan yang dapat dibawa ke sekolah agar dapat diakses siswa lainnya. (Wiwit Hermanto)
0 Comments