×
Blog Image
25 November 2025 No Comments 49 2 min read

Sebuah Kenangan Untuk Menambah Koleksi Perpustakaan SMA Muhammadiyah Kasihan

Pada kunjungan SMA Muhammadiyah Kasihan pada hari Rabu, 12 November 2025, buku menjadi salah satu informasi berharga yang disampaikan pada rombongan. Rombongan berkunjung ke Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan untuk mendapatkan pengetahuan dan wawasan sebagai sarana pengenalan museum pada para siswa. “Terima kasih atas sambutan pihak Museum Manusia Purba Sangiran yang telah menerima kami disini. Kami berharap mendapat informasi dan pengetahuan tambahan bagi siswa kami di museum”, jelas Tugino yang merupakan Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah Kasihan saat memberi sambutan.
Pengenalan museum pada para siswa yang dilaksanakan dengan kunjungan SMA Muhammadiyah Kasihan di Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan diperuntukkan bagi siswa kelas X-XII. Rombongan berjumlah 94 orang yang terdiri dari 78 siswa dan 16 orang guru pendamping. Melalui museum dan koleksinya, siswa mendapat pengalaman baru, memperkenalkan siswa dengan kebesaran masa lalu, dan juga menambah pengetahuan mereka.
“Di sekolah, kami tidak mempelajari secara spesifik tentang anatomi ataupun bentuk manusia purba, dalam materi diajarkan jenis-jenis manusia purba, disini kami berharap dapat menambah pengetahuan siswa yang tidak didapatkan disekolah”, tutur seorang guru Pelajaran Sejarah SMA Muhammadiyah Kasihan mengawali diskusi.
Setelah mendapat materi melalui museum serta koleksinya, rombongan menyaksikan pemutaran film tentang Sangiran berjudul “Sangiran Untuk Dunia”. Setelah penyampaian materi oleh educator yang diselingi diskusi dan pemutaran film, rombongan SMA Muhammadiyah Kasihan diberikan sejumlah koleksi buku yang yang diperuntukkan untuk melengkapi koleksi perpustakaan sekolah. Koleksi buku yang diberikan dirasakan tepat untuk siswa usia SMA, menjelaskan kehidupan masa prasejarah sesuai dengan pelajaran disekolah. “Terima kasih atas buku yang disampaikan pada kami, semoga menjadi amal jariyah bagi kita”, ungkap Tugino.
Melalui pembelajaran di museum, siswa diharap mengenal dari dekat materi yang mereka pelajarai dikelas. Mampu mengenal masa prasejarah dan kehidupan yang ada jaman itu, menyaksikan langsung apa yang mereka pelajari. Melalui buku yang disampaikan, diharap mampu mengenalkan Sangiran sebagai situs prasejarah yang memberikan sumbangan 50% temuan manusia purba berjenis Homo erectus dunia.
“Terima kasih atas pengetahuan dan informasinya, semoga menambah pengetahuan dan wawasan bagi siswa kami”, pungkas Tugino sebelum beranjak meninggalkan ruang.
Koleksi buku yang diberikan menjadi cara sederhana untuk mengenalkan siswa pada Sangiran dan berbagai keistimewaannya. Terobosan ini menjadi sebuah kemajuan untuk mampu mendekatkan generasi penerus bangsa, mendapat informasi dari sebuah buku dengan bahasa sederhana. (Wiwit Hermanto)
0 Comments