×
Blog Image
21 April 2025 No Comments 23 2 min read

Sensasi Menyentuh Fosil Untuk Mengetahui Kisah Masa Lalu

Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan memberikan kesempatan pengunjung merasakan sensasi yang tidak akan di dapat di tempat lain. Sensasi untuk merasakan seperti apa fosil itu dengan menyentuhnya secara langsung. Pengunjung diijinkan menyentuh agar dapat merasakan dan membuktikan bagaimana fosil itu sesungguhnya.

Kejayaan gajah purba tersebut disajikan melalui display “Sentuh Aku” di ruang pamer 2 Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan. Fosil yang boleh di sentuh itu berupa fosil gajah purba yang terdiri dari rahang atas, paha kiri dan kanan, serta gading gajah purba. Dengan menyentuhnya, diharap dapat menambah pengalaman pengunjung akan seberapa keras fosil itu, teksturnya seperti apa dan juga mengajak pengunjung ke kehidupan gajah purba sekitar 700.000-300.000 tahun yang lalu.

Salah satu rombongan yang merasakan sensasi ini adalah Sekolah Menengah Pertama (SMP) Teladan Yogyakarta pada hari Kamis, 17 April 2025. Kunjungan ini merupakan kegiatan Field Trip sekolah yang sudah rutin diagendakan oleh sekolah. Heri Setiawan selaku Kepala Sekolah SMP Teladan Yogyakarta mengungkapkan Field Trip ke Museum Manusia Sangiran Klaster Krikilan ini bertujuan, “Guna melengkapi pengetahuan dan informasi mengenai Sangiran dan masa prasejarah”.

“Keras”

“Seperti kayu”

Ada retaknya”

Ada patahnya”

Demikian komentar mereka sesaat setelah menyentuh fosil gajah purba di display “Sentuh Aku”. Ada yang merasa geli dan merasa khawatir untuk menyentuh, setelah melihat rekannya, kemudian memberanikan diri menyentuh dan merasakan sendiri sensasinya yang kemudian bertanya, “Gadingnya retak kenapa?”.

Pertanyaan maupun komentar lain muncul dari rekan-rekan lainnya, “Awalnya saya takut, agak geli mau menyentuh tapi setelah saya sentuh jadi tahu bagaimana fosil itu”, ungkap salah satu anak.

Sebuah cerita tentang sensasi yang dirasakan saat mengunjungi Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan. Kehadiran fragmen-fragmen fosil gajah purba itu membawa pengunjung kembali ke masa kejayaan mereka. Menunjukkan gajah sebagai hewan perkasa pada jamannya dan semoga kisah ini membawa inspirasi bagi rombongan untuk mengetahui sebuah kisah dari masa lalu yang terjadi di Sangiran. (Wiwit Hermanto)