×
Blog Image
09 October 2025 No Comments 32 2 min read

Summer Course Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret 2025 Hadir di Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan

Kunjungan edukatif merupakan salah satu metode pembelajaran yang dirancang untuk memberikan pengalaman belajar secara langsung di luar ruang kelas. Melalui kegiatan ini, mahasiswa dapat memperluas wawasan, memperdalam pemahaman, serta menghubungkan teori yang diperoleh di perkuliahan dengan realitas di lapangan. Kunjungan edukatif juga menjadi sarana penting untuk menumbuhkan rasa ingin tahu, meningkatkan interaksi dengan lingkungan belajar yang nyata.
Pada hari Kamis, 28 Agustus 2025 Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret (UNS) melakukan kunjungan ke Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan. Rombongan yang terdiri dari 22 WNA dan 20 WNI datang untuk melihat langsung koleksi sejarah dan budaya yang tersimpan di dalam Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan. Kunjungan ini merupakan bagian dari program Summer Course 2025 yang diselenggarakan oleh Fakultas Pertanian UNS. Program ini tidak hanya melibatkan mahasiswa lokal, tetapi juga mengundang mahasiswa internasional untuk berpartisipasi. Summer Course 2025 mengusung tema “ The Evolutions of Farming Systems Worldwide , From Homo erectus to the Samin ”, yang bertujuan untuk untuk mengetahui atau mempelajari tentang budaya pertanian dari masa lampau hingga masa sekarang. Kunjungan ini dilakukan dalam rangka untuk mengetahui bagaimana budaya kolektif dari masyarakat purba terutama terkait dengan pertanian. Selain itu, juga untuk mengetahui bagaimana pola kehidupan serta budaya manusia purba pada saat itu. 
Dalam kesempatan tersebut, peserta diajak berkeliling museum dan berkunjung ke ruang pamer yang menampilkan koleksi fosil manusia purba, hewan, serta artefak pendukung kehidupan masa lalu. Selain itu, para peserta juga diajak untuk menyimak secara langsung penyampaian materi terkait dengan fosil. 
Dalam kegiatan tersebut, peserta terlihat sangat antusias dan menyimak dengan teliti penjelasan yang disampaikan oleh pemateri dari Museum Manusia Purba Sangiran. Antusiasme ini semakin menunjukkan ketertarikan mahasiswa internasional dalam memahami warisan sejarah dunia. 
Usai penyampaian materi, peserta diajak melakukan pengenalan fosil secara langsung. Melalui sesi ini, mahasiswa dapat melihat lebih dekat bentuk dan karakteristik fosil yang menjadi bukti penting perjalanan sejarah manusia dan lingkungan. Aktivitas ini menjadi pengalaman menarik bagi mahasiswa internasional karena mereka bisa berinteraksi langsung dengan koleksi, bukanhanya melalui penjelasan teoritis.
"Kita bisa belajar dari mana saja, tentunya di Sangiran ini kita bisa belajar sejarah secara langsung”, jelas Dakva Inka salah satu partisipan.
Kegiatan kunjungan edukatif ini diharapkan memberikan kesempatan bagi mahasiswa, baik lokal maupun internasional, untuk menambah wawasan tentang keterkaitan antara manusia, lingkungan, dan budaya pertanian sejak zaman prasejarah. Selain memperluas pemahaman akademik, kunjungan ini juga berperan dalam memperkuat kerja sama lintas budaya serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian warisan sejarah. (Anisa Dwi Nuraini)
0 Comments