×
Blog Image
10 July 2025 No Comments 71 2 min read

Tingkatkan Kapasitas Bahasa Inggris, Mahasiswa MBKM Gelar Pelatihan untuk Pedagang di Area Museum Sangiran

Upaya meningkatkan kapasitas komunikasi pedagang lokal di kawasan Cagar Budaya Sangiran mendapat dukungan dari berbagai pihak. Mahasiswa program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang tergabung dalam Kelompok 1243 berkolaborasi dengan pihak Museum Sangiran, pemerintah desa, komunitas masyarakat, dan asosiasi pedagang untuk menyelenggarakan Pelatihan Bahasa Inggris Dasar yang menyasar para pelaku usaha lokal. Kolaborasi ini mencerminkan keterpaduan peran antar pemangku kepentingan pihak museum menyediakan fasilitas dan dukungan teknis, pemerintah desa memfasilitasi perizinan serta koordinasi lapangan, sementara asosiasi pedagang dan masyarakat memberikan dukungan partisipatif melalui keikutsertaan. Mahasiswa berperan sebagai fasilitator sekaligus pelaksana kegiatan, dengan membawa pendekatan edukatif yang disesuaikan dengan kebutuhan lokal.

Kegiatan ini berlangsung di kawasan Museum Sangiran, Kalijambe, Sragen, dengan melibatkan 30 peserta yang terdiri dari pedagang, pelaku usaha kecil di sekitar museum, serta beberapa staf museum. Pelatihan yang berlangsung selama empat jam ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi dasar dalam bahasa Inggris guna mendukung interaksi yang lebih efektif dengan wisatawan mancanegara.

Sebagai bentuk keberlanjutan, tim mahasiswa juga melaksanakan pendampingan pasca pelatihan pada 21 Mei 2025. Dalam sesi ini, tim melakukan observasi lapangan, survei, serta wawancara langsung dengan beberapa peserta untuk mengevaluasi pemahaman dan implementasi materi yang telah diberikan.

Selama kegiatan, peserta menerima buku saku bilingual (Bahasa Indonesia–Inggris) yang dirancang khusus sebagai panduan praktis untuk percakapan sehari-hari antara pedagang dan wisatawan. Respons peserta terhadap pelatihan ini sangat positif, menunjukkan antusiasme tinggi dalam meningkatkan daya saing melalui penguasaan bahasa asing.

Kegiatan ini menjadi contoh nyata sinergi antara institusi pendidikan, lembaga budaya, pemerintah desa, dan masyarakat dalam pemberdayaan ekonomi lokal berbasis edukasi. Melalui peran aktif mahasiswa, kebutuhan lokal mampu dijembatani dengan keterampilan global secara aplikatif dan kolaboratif.

0 Comments